Sabtu, 30 Januari 2010

Raja dan Pengemis

Alkisah hiduplah seorang raja yang tidak mempunyai anak laki-laki. Ia merindukan kehadiran seorang anak laki-laki yang dapat meneruskan tahtanya. Ia menempelkan pengumuman, mengundang orang-orang muda untuk mendaftar sehingga dapat diangkat anak dan menjadi keluarganya serta menjadi putra mahkotanya. Syaratnya hanya orang itu harus cinta kepada Tuhan dan sesamanya.

            Seorang anak petani yang miskin melihat pengumuman itu, tapi kemudian ia berpikir bahwa tidak mungkin bagi dirinya untuk diangkat anak karena ia hanya mengenakan baju yang lusuh. Ia kemudian bekerja keras sehingga ia akan mempunyai cukup uang untuk membeli satu stel baju baru yang bagus. Ia pergi ke istana, untuk mendaftar menjadi anak raja.

            Dalam perjalanannya ke istana ia bertemu dengan seorang pengemis yang miskin. Orang tua itu menggigil kedinginan, anak muda itu merasa kasihan dan menukar bajunya dengan orang tua itu.

            Sekarang ia kembali memakai baju pengemis, dan sepertinya akan sia-sia perjalanannya. Bagaimanapun ia sudah pergi terlalu jauh untuk kembali dengan tangan kosong. Ia memutuskan untuk terus berjalan, paling tidak ia ingin melihat istana dari luar.

            Setibanya di sana ia disambut sebagai bahan ketawaan oleh para penjaga istana dan sindiran dari pembantu raja. Tetapi akhirnya ia diijinkan masuk juga.

            Ada Sesuatu yang sangat aneh tapi sangat familiar juga dengan rajanya itu, pertamanya ia tidak dapat menjelaskan apa itu, tetapi kemudian sadar, bajunya. Ia kemudian menyadari bahwa rajanya itu memakai bajunya yang tadi dipakainya sebelum bertukar dengan pengemis di jalan.

            Raja kemudian turun dari tahtanya dan memeluk anak itu di dalam tangannya.

            “Selamat datang, anakku,”katanya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar